Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2023

KETIDAKPEDULIAN TERHADAP SEKITAR

Gambar
 Nama kelompok: 1. Afina fika al-firdausi 2. Najwa zanuba  Kelas: IX IPS 3 Topik: Permasalahan sosial Tujuan umum: mempengaruhi (persuasif) Tujuan khusus: mengajak masyarakat untuk peduli terhadap sekitar. Tema: Peduli lingkungan sekitar Pokok-pokok:                                                           1.Tingkat kepedulian masyarakat sangat minim 2. Contoh permasalahan mengenai ketidak pedulian masyarakat terhadap sekitar 3. Ajakan untuk peduli terhadap sekitar agar masalah diatas tidak terjadi KETIDAKPEDULIAN TERHADAP SEKITAR  Assalamualaikum warahmatullahi  Marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kita kepada hadirat kita, nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang ini yakni agama islam Pada kesempatan yang berbahagia ini. Perkenankanlah saya menyampaikan ceramah mengenai ketidakpedulian masyarakat terhadap masyarakat. Di era digital seperti saat ini, tingkat kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sangatlah minim. Mereka l

TERSENTAK

  TERSENTAK  Oleh : M. Fadlul Rohman      Pada malam yang gelap, laka -laki itu membisikan doanya, Pada panti asuhan yang sudah bertahun-tahun di tinggalinya, ia juga menceritakan kekecewaannya.      Muham, nama laki-laki itu, Selama tiga tahun di diasrama, la tidak diperlukan baik oleh petugas panti asuhan. Di pukul, di hukum di bawah derasnya hujan di suatu malam. Itu sudah menjadi kebiasaannya, Berhari hari, bermalam malam, bahkan bertahun-tahun, itulah kehidupannya selama berada di panti asuhan      Menghadap Jalan dibalik pagar, mulut muham terus berkomat kamit memanjatkan doa meminta agar tidak ada lagi Kekerasan di dalam panti asuhan, memohon agar teman-temanya tidak pernah merasakan sepertinya, Suatu ketika ia melihat temannya yang di tuduh merusak baring milikk petugas, lalu la mengaku bahwa ialah yang telah merusaknya yang mengakibatkan ia dihukum untuk tidur di taman dan membersihkan kamar petugas selama 1 bulan, Muham melakukan hukuman itu dengan pasrah, Suntu saat ada Sala

Suara X1 IPS 3

 Suara X1 IPS 3 Oleh: M. Haydar Acara classmeeting memang sangat ditunggu-tunggu. Setelah menghadapi ujian semester, kegiatan yang tepat adalah mengadakan beragam lomba antarkelas untuk mengisi kekosongan sebelum bagi rapot. Lomba yang paling banyak peminatnya adalah lomba band. Banyak kelas yang sudah mempersiapkan lomba tersebut, tak terkecuali kelas XI IPS 3 Ezy , Angga, Alip, dan Beh sangat bersemangat dengan lomba tersebut. Mereka sudah berlatih bahkan sebelum ujian semester berlangsung. Mereka juga yakin bisa memenangkan hadiah dan membuat kelas XI IPS 3 bangga.  Hingga hari H tiba, mereka berempat menaiki panggung dan menyanyikan lagu Mars Aliyah. Tanpa diduga-duga, banyak penonton yang menyukai pertunjukan mereka bahkan sampai maju dan menari di bawah panggung. Mereka pun sangat puas dan tersenyum bahagia. Namun hal itu memudar ketika pengumuman pemenang.  Tak disangka, juara 1 lomba band dimenangkan oleh XI IPA 1. Sontak mereka tidak terima, karena menurut penonton lainnya pun

Seekor kepastian untuknya

Nama : Sadina Kaila sari Kelas : XI IIS 3   Seekor kepastian untuknya Wanita itu terdayuh dengan segala keraguannya. Sepi sunyi ditemani senja yang memukau dan pantulan-pantulan cahaya di bias-bias gelombang ombak. Matanya menatap samudera dari hiruk pikuk pulau Dewata. Ragu yang digenggamnya abadi dan tak akan mati. Ragu yang selalu terpaku pada masa lalu, sengaja membuta untuk hari esok. Kadang kala keraguannya dicurahkan dengan bianglala akrilik pada kanvas-kanvas rapuh. Kadang kala keraguannya meremang jingga yang menjelma bara, membumi hanguskan segala kenyataan. Lalu aku datang dengan seekor kepastian yang kuikat tanpa kandang. Kubiarkan berjalan meski langkahnya terbatas. Seekor kepastian yang kuhadiahkan untuknya agar bisa menemani dan memusuhi keraguannya. Kuikat dengan pita merah gelap di kepalanya. Keraguannya kian menular padaku, aku takut. Aku duduk disandingnya melihat rona merah keraguan wajahnya. “Ini seekor kepastian untukmu” “Untuk apa? Aku lebih suka dengan keraguan”

PENGALAMAN DI PESANTREN

 NAMA : MAZJEL CAKRA DARJA KELAS: XI IPS 3 PENGALAMAN DI PESANTREN Pondok Pesantren, tempat yang sangat berkesan bagi saya. Sejak kecil, saya sudah mengenal pondok pesantren ini. kakak saya adalah seorang santri di sana, jadi saya sering berkunjung ke sana.   Ketika saya berusia 12 tahun, orang tua saya memutuskan untuk mengirim saya ke pondok pesantren untuk belajar agama.Saya sangat senang dengan keputusan ayah karena saya ingin belajar lebih banyak tentang agama.Saya tiba di pondok pesantren dengan hati yang penuh harapan. Saya disambut oleh para santri lainnya dengan ramah dan hangat. Mereka menyambut saya dengan senyuman. Saya merasa sangat nyaman dan diterima dengan baik.Di pondok pesantren, saya belajar tentang agama dan juga tentang kehidupan. Saya belajar tentang bagaimana menjadi seorang muslim yang baik dan berakhlak mulia. Saya juga belajar tentang bagaimana menghormati orang lain dan bagaimana menjadi seorang yang bertanggung jawab.Selain itu, di pondok pesantren j

NAISYIKA

Nama : Salsabila Fauziah Kelas : XI IIS 3 NAISYIKA                 Namaku Naisyikamila Huzail, aku anak bungsu dari empat bersaudara, aku besrta saudaraku dibesarkan dilingkungan dengan adat jawa, karena orang tuaku berasal dari jawa. Aku pun mempunyai teman yang sangat baik. Dia bernama Faisyna Nadhafayza, yang biasa dipanggil Fayza. Kemudian Richel Qoymaza, dia paling suka dipanggil Maza. Adapun Nufaira Sakura Pramuditya, dia paling muda diantara yang lain dan biasa dipanggil Faira. Dan juga, yang terakhir yaitu Kayvira Zika Badi’uzzamani, nama yang biasa di panggil oleh teman-teman ialah Zika. Sedangkan aku dipanggil Naisyika.                                                                                                 ***                 Disaat pukul 08.30 pagi hujan pun mulai turun semakin deras dan pada saat itu aku lagi asik mengerjakan tugas pribadi. Melihat teman satu per satu mulai hilang, ternyata mereka muali bermain hujan-hujanan. Melihat wajah merke yang begitu se

Masalah Pendidikan budi pakerti

Gambar
Nama Kelompok: 1. Chamida Paramitha 2. Zafina Khodijah Inayah Kelas : XI IPS 3   ·         Topik : Masalah Pendidikan budi pakerti ·         Tujuan : Ceramah umum ( informatif ) ·         Tujuan khusus : Memberitahu kepada Khalayak umum tentang Pendidikan budi pakerti ·         Tema : Etika bermoral dalam kehidupan sehari hari ·         Pokok pokok isi ceramah :                 1. Remaja masa kini lupa ajakan moral kehidupan                 2. Tiga kegiatan bukan aturan tapi itu etika                 3. Contoh kasus permasalahan   moral dalam kehidupan                 4. Ajakan untuk berbudi pekerti yang baik agar disenangi banyak orang                Segala puji bagi allah tuhan semesta alam yang telah memberikan kita Kesehatan berupa akal dan fikiran yang sehat , pada kesempatan kali ini kita bisa berkumpul dalam keadan sehat , tanpa kekurangan suatu apapun Dalam kesempatan yang berbahagia ini , saya akan menyampaikan ulasan yang berkaitan tent

Banyak Pikiran

Nama: Achmad Irfan Setiawan Kelas: XI IIS 3     Di sebuah desa kecil yang sunyi, hiduplah seorang pemikir ulung bernama Bima. Setiap hari, pikirannya melintasi lorong-lorong abstrak, menari-nari di antara jalinan kata-kata yang tersembunyi dalam sudut-sudut kecil kehidupannya. Bima, dengan mata yang selalu memancarkan kesedihan, menyusuri jalanan dengan kecepatan pikirannya yang melampaui langkahnya yang pelan.     Sesekali, dia terhenti di bawah pohon tua yang meranggas, duduk di bangku kayu yang retak sambil membiarkan pikirannya berseliweran ke arah horison yang tak terbatas. Pikiran-pikirannya menjelajahi alam pikirnya yang tak terhingga.     Terkadang, dia terpesona oleh indahnya senja yang berwarna jingga dan ungu di langit. Dalam kesunyian itu, pikirannya memikirkan tentang keindahan yang terpendam di dalam kata-kata, menguraikan makna setiap redup dalam bahasa sastra. Dengan penari kata yang mahir, dia menciptakan puisi yang merayakan senja sebagai pelukis yang menghias langit

Sandal Sial

Nama: Muhammad Angga Hermawan Kelas: XI IIS 3           Disebuah pondok pesatren hiduplah anak laki-laki bernama Satria dan mempunyai sahabat bernama Malik. Mereka bersahabatan mulai awal masuk pondok, Mereka selalu bersama setiap hari.             Pada hari jumat seluruh santri laki-laki wajib sholat Jumat Satria yang masih menunggu Malik untuk berangkat bersama ke masjid dan akhirnya mereka berangkat bersama ke masjid dengan tergesa-gesa, karena sudah mau selesai khutbahnya sampai tergesa-gesanya menaruh sandal berserakan. Selesai sholat Jumat mereka masih mengambil bungkusan makanan dan melahap makanan itu. Selesai makan akhirnya mereka segera pergi ke pasar untuk membeli keperluan karena setiap hari Jumat di perbolehkan untuk keluar ke pasar dan akhirnya mereka berdua keluar masjid dan mencari sandalnya, Satria sudah menemukan sandalnya tinggal Malik, Malik masih bingung mencari sandal.           Satria bilang ke Malik, "Ayo Malik keburu sore nanti pulangnya." Malik masih

DARI JARI CRAYON SAMPAI GENG SULTAN

 Nama : Wahyu Laila Anggraeni  Kelas : XI IIS 3 Di sebuah kota di Jawa Timur, hiduplah dua orang anak yang bersahabat karib, yaitu Kanaya dan Zalwa. Kanaya dan Zalwa, bagai dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Kisah persahabatan mereka bersemi di bangku sekolah TK, saat mereka sama-sama berusia 5 tahun. Di kelas yang penuh mainan dan keingintahuan anak-anak, mereka menemukan ikatan yang melebihi teman biasa. Melewati hari-hari penuh canda dan tawa, mereka saling berbagi cerita, rahasia, dan mimpi-mimpi masa kecil. Mereka membangun istana dari balok-balok kayu, menjelajahi dunia imajinasi dengan kostum peri dan pahlawan, dan menghapus air mata satu sama lain ketika terjatuh. Tahun demi tahun berlalu, persahabatan mereka semakin kuat. Mereka bergandengan tangan melewati masa-masa sekolah dasar yang penuh tantangan, bertukar pikiran tentang pelajaran yang sulit, dan saling menyemangati saat menghadapi ujian. Di lapangan basket, mereka saling berhadapan sebagai lawan yang tangguh,