TERSENTAK

 TERSENTAK 

Oleh : M. Fadlul Rohman


     Pada malam yang gelap, laka -laki itu membisikan doanya, Pada panti asuhan yang sudah bertahun-tahun di tinggalinya, ia juga menceritakan kekecewaannya.

     Muham, nama laki-laki itu, Selama tiga tahun di diasrama, la tidak diperlukan baik oleh petugas panti asuhan. Di pukul, di hukum di bawah derasnya hujan di suatu malam. Itu sudah menjadi kebiasaannya, Berhari hari, bermalam malam, bahkan bertahun-tahun, itulah kehidupannya selama berada di panti asuhan

     Menghadap Jalan dibalik pagar, mulut muham terus berkomat kamit memanjatkan doa meminta agar tidak ada lagi Kekerasan di dalam panti asuhan, memohon agar teman-temanya tidak pernah merasakan sepertinya, Suatu ketika ia melihat temannya yang di tuduh merusak baring milikk petugas, lalu la mengaku bahwa ialah yang telah merusaknya yang mengakibatkan ia dihukum untuk tidur di taman dan membersihkan kamar petugas selama 1 bulan, Muham melakukan hukuman itu dengan pasrah, Suntu saat ada Salah Satu teman yang kasihan Kepadanya

      "mengapa engkau rela dihukum?" Ucap salah satu temannya

      "aku sudah biasa seperti ini" ucap muhim

      "Lebih baik kau tidur di dalam daripada kamu kedinginan" ucap temannya dengan rasa kasihan

      "Biarkan aku disini, lebih baik kamu pergi ke dalam dari Pada kamu juga di hukum karna ketahuan mau membantuku" Perintah muham karena tidak mau temannya dihukum

      Petugas Menegaskan jika tidak ada yang boleh membantu anak lain ketika sedang menjalankan hukuman, jika ada yang membantu dan ketahuan oleh Petugas mereka akan mendapatkan hukuman yung lebih berat

Tak lama kemudian

"Hey, ngapain Kalian teriak petugas yang berjalan kepada kami, aku tergopoh gopoh menyuruh temanku lari, tak sempat berlari Petugas sudan berada di hadapan kami,

"ngapain kalian?" bentak petugas"

"aku mau menolong dia, aku tidak tega" melihatnya ucap

"Apa kau tidak tahu apa hukuman orang yang mambungy orang lain, ha?" Bentak Petugas dengan nada meninggi

"aku tahu, aku tidak tega melihat ia kedinginan" bela temanku, tanpa berbicara lagi petugas langsung memukul temanku yang mengakibatkan ia jatuh terpental ke tanah

     Aku tidak tinggal diam aku membalas Petugas itu dan petugas langsung memukuliku habis-habisan setelah sekian lama kami dipukul, petugas berkata bahwa besok kami tidak mendapat jatah makan selama 1 bulan. al hasil kami harus bekerja.

     Keesokan harinya kami mencari kerja kami memilih bekerja di terminal, Aku memilih bekerja sebagai tukang Parkir yang syukurnya sudah mendapat izin dari pengurus terminal karena mendapat bantuan daru pengebis

     Sebelumnya, dan temanku mendapat bagian menjaga kamar mandi di ujung terminal, Aku pernah  bertemu  penguasa sebelum nya satu minggu yang lalu waktu aku pergi ke pasar, aku ttidak sengaja melihat ia sedang kesusahan mengangkat barang ke mobil, aku membantu ia mengungkat ke bak mobil, setelah di cukup selesai ia mengajakku pergi ke terminal melihat kondisi disana, sebelum sampai di terminal mobil kami berhenti di bahu jalan untuk membeli bakso, kami berdua memakan bakso, Setelah bakso habis ia pun membuka obrolan

     "kamu tinggal di mana?" Tanya orang itu

     "di panti asuhan paman" jawabku dengan santai

     "Siapa namamu anak baik?" tanya orang itu lagi dengan nada hal

     "muham paman" aku memperkenalkan di

     "oh namaku bahar kamu bisa memanggilku kang bahar" ia memperkenalkan naman

     "iya paman,..eh kang" ucapku

     "terimakasih kau sudah menolong ku tadi, jika kau butuh apa apa, kau boleh menemui ku di terminal" jelas kang Bahar kepada

     "Iya kang sama-sama" ucap

     setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke terminal, sesampai di terminal kang bahar mengenalkan ku kepada teman-teman nya, setelah sekian lama di terminal aku diantar kembali ke panti asuhan dan setelan mengantarkan ku kang bahar langsung kembali ke kediamannya

     Aku menjalani hari-hariku diparkiran dan temanku di toilet terminal, tidak terasa waktu berjalan begitu cepat, aku menyempatkan mampir ke toilet terminal untuk menemui temanku, sesampainya di sana aku bertanya kepada temanku untuk pendapatan hari ini, di tengah-tengah obrolan kami, aku melihat copet Sedang melancarkan aksinya aku berlari kearah pencopet itu dengan sigapnya

     Pencopet itu berlari kencang dan korban pencopetan ikut mengejar, temanku menyusul dibelakangku. Keadaan terminal ramai dengan teriakan orang-orang, aku fokus mengejar pencopet itu yang tanpa kusadari copet itu membuang dompet tersebut entah kemana, aku tetap mengejar pencopet itu tanpa melihat kebelakang dirasa aku telah kehilangan jejak aku mengutuskan kembali. Aku berjalan terengah-engah mencoba mengatur nafas dengan baik, di tengah-tengah perjalanan aku tak sengaja mendengar omongan orang sekitar bahwa copet itu telah tertangkap dan di massa oleh puluhan orang, seketika aku tersadar bahwa temanku tidak berada disampingku, aku berusaha berlari dengan nafas tersenggal-senggal ke lokasi yang diucapkan orang tadi, sesampai dilokasi aku melihat sekitar sudah sepi, aku bertanya ke orang yang masih berada di sekitar, dan berkata bahwa korban dilarikan ke rumah sakit di dekat terminal, aku berlari ke rumah sakit dengan cepat, sesampai di rumah sakit aku menanyakan dimana temanku dirawat, setelah mendapatkan tempatnya aku melihat ke pintu kaca ruang IGD dan terlihat temanku sedang ditangani oleh 2 dokter dan 3 perawat. Aku kembali ke panti asuhan untuk memberi kabar kepada petugas, dengan cepat petugas pergi ke rumah sakit untuk melihat kondisi temanku, aku melontarkan doa untuk temenku saking capeknya akupun tertidur dengan posisi masih duduk bersila

                ***

     Aku tersadar dari tidurku, setelah tertidur sebentar,aku langsung tersadar dari tidurku karena mimpiku yang aneh, yang ku ingat hanya orang dengan wajah teduh yang membawaku ke sebuah kejadian dalam tidur panjangku, aku mencoba kembali untuk mengulang kejadian tersebut tapi tidak bisa, aku melihat orang itu memiliki wajah yang begitu teduh dengan pancaran cahaya disetiap senyumnya. Aku pun tertidur kembali karena kecapean, di tengah-tengah tidurku aku bertemu kembali dengan orang berwajah teduh dan aku di ajak ke sebuah tempat.  

     Disuatu tempat ada kebakaran hebat yang memakan korban, 2 orang tewas dan 1 anak selamat dari kebakaran, anak itu ditemukan di balik pintu, sebelum api merambat kearah pintu ia diselamatkan oleh orang yang gagah berani yang tiada bukan itu adalah ayahmu. 

     "Hah.....! " Aku tersentak mendengar itu, aku tidak pernah melihat orang tuaku, karena orang tuaku meninggal waktu aku masih kecil, ibuku meninggal waktu melahirkanku, dan aku dibesarkan oleh ayah tanpa sosok ibu, ayahku meninggal waktu umurku masih 2 tahun, aku lupa dengan wajah ayahku, dan ini pertama kali aku melihat wajah ayahku. Aku tak kuasa lagi menahan air mata yang hendak jatuh dari mataku. 

     "Iya, itu ayahmu di orang yang sangat baik, rendah hati. Sama sepertimu orang berwajah teduh dengan nada yang sangat lembut, aku tersedu melihat ayahku baru kali ini aku melihat ayah, wajahnya sangatlah ramah, senyumnya indah, tatapannya penuh cinta, aku bertanya" Siapa anak kecil yang dibantu ayah" Tanyaku

     "Dia temanmu yang jadi korban salah sasaran di terminal kala itu" Ucapnya, aku jelas mengingatnya, karena waktu itu dia bersamaku, dan salahku aku telah meninggalkannya. 

     Setelah itu aku dilihat kan sosok anak kecil itu, namanya angkara, nama yang indah, ia sosok yang baik, dan kuat. Ia memiliki hati yang kuat meskipun telah ditinggal kedua orang tuanya, ia anak yang setiap harinya tidak pernah putus istiqomah mendoakan orang tuanya, ia dibawah ke panti asuhan oleh ayahmu waktu itu ia mendengar kabar bahwa ayahmu telah tiada, ia pun menangis karena cuma ayahmu yang peduli kepada-Nya, waktu umurmu masih 1 tahun ayahmu pernah mengenalkanmu kepadanya. 

     Beberapa menit kemudian kejadian yang membuat malaikat kecil itu kehilangan nyawa, sebelum ia tiada ia memberikan buku harian itu kepada petugas panti asuhan, buku itu selalu dibawah olehnya untuk selalu menulis kesehariannya, setelah petugas membaca isi dari buku harian tersebut petugas pun merasa bersalah karena telah menghukum orang yang tidak bersalah, ucapan terakhir dari malaikat kecil itu hanya "jadikanlah hidupmu itu menghidupi niscaya engkau akan dihidupi oleh taqdir, muham tidak pernah melakukan kesalahan semua kesalahan itu aku yang menyebabkan nya tapi muham selalu mengambil hukuman tersebut ia anak yang sangat baik, aku tidak ingin melihat ia tersakiti lagi diakhirat nanti" Ucapnya dengan tangisan. Tak lama kemudian malaikat kecil itu menutup usia selamanya, petugas itu pun langsung menangis melihat pesan terakhir itu, dan kemudian setelah kematian itu petugas itu berubah drastis dan menjadi lebih baik lagi. 

     Dan aku pun langsung terbangun dari tidur ku setelah orang berwajah teduh itu mengajakku ke kejadian terakhir awalnya aku tidak percaya tetapi setelah sirene ambulans mulai memasuki panti asuhan dan disitulah aku merasakan kehilangan yang sangat mendalam karena ia sudah kuanggap seperti saudara sendiri, aku pun terjebak dalam lamunan kesedihan dan aku pun tersentak dengan kenyataan ini.




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Permasalahan ketertiban di lingkungan MA Almaarif Singosari