Sandal Sial

Nama: Muhammad Angga Hermawan

Kelas: XI IIS 3

        Disebuah pondok pesatren hiduplah anak laki-laki bernama Satria dan mempunyai sahabat bernama Malik. Mereka bersahabatan mulai awal masuk pondok, Mereka selalu bersama setiap hari.  

        Pada hari jumat seluruh santri laki-laki wajib sholat Jumat Satria yang masih menunggu Malik untuk berangkat bersama ke masjid dan akhirnya mereka berangkat bersama ke masjid dengan tergesa-gesa, karena sudah mau selesai khutbahnya sampai tergesa-gesanya menaruh sandal berserakan. Selesai sholat Jumat mereka masih mengambil bungkusan makanan dan melahap makanan itu. Selesai makan akhirnya mereka segera pergi ke pasar untuk membeli keperluan karena setiap hari Jumat di perbolehkan untuk keluar ke pasar dan akhirnya mereka berdua keluar masjid dan mencari sandalnya, Satria sudah menemukan sandalnya tinggal Malik, Malik masih bingung mencari sandal.

        Satria bilang ke Malik, "Ayo Malik keburu sore nanti pulangnya." Malik masih bingung mencari sandal, "Sandalku hilang padahal tadi disini." Satria sambil mencarinya juga, "Tadi lo kau naruh sandal dengan tergesa-gesa." Malik dengan wajah malu karena ulahnya sendiri, Malik masih sibuk mencari sampai sandal disana tinggal sedikit.

        Akhirnya Malik pasrah dan mengambil sandal sisa karena si Satria marah-marah. Tiba-tiba punggung Malik merasakan tendangan yang amat keras akhirnya Malik putar balik, ternyata yang tadi menendang punggung Malik adalah orang yang punya sandal di pakai Malik kakak kelas Malik dan Satria, pemilik sandal bilang, "Hee itu punyaku sandalnya." Satria emosi karena Malik ditendang punggungnya akhirnya si Satria menendang perut si kakak kelas itu sambil bilang, "Kalau mau minta itu dengan baik-baik ga usah main tendang-tendang," Kakak kelas itu kesakitan sambil memegang perutnya, "Yaudaa mintaa maaf karena kekerasan." Malik sambil mengkasihkan sandalnya ke kakak kelasnya. Si Malik bilang, "Siapa si nama kakak kelas tadi", Satria menjawab, "Kayaknya Reza." Malik bergumam sambil berjalan.

        Akhirnya Malik pulang tanpa alas kaki dengan keadaan marah karena sandalnya baru beli kemarin dan Satria ikut balik gak jadi kepasar karena Malik sudah kesal. Akhirnya mereka sampai kamar dan beristirahat dikamar.

        Adzan Ashar pun berkumandang, Malik dan Satria pun bangun tidur langsung mengambil wudhu dan pergi ke masjid untuk sholat. Sesudah sholat Malik lari keluar terburu-buru untuk melihat sandalnya, hingga menabrak satu seorang anak yaitu teman Reza bernama Ilham.

        Si Malik pun meminta maaf ke Ilham, "Minta maaf ya kak gak sengaja." Si ilham pun cuma melirik dan lanjut jalan. Malik pun lanjut jalan dan melihat sandalnya, ketemu juga sandalnya. Malik pun mengambilnya dan berjalan untuk kembali ke kamarnya disusul Satria. 

        Malik pergi ke kamar mandi untuk antri mandi, gak lama kemudian tangan Malik dipukul oleh Ilham, Malik sontak kaget, "Ngapain lo mukul?" Ilham pun dengan wajah penuh amarah, "Tadi lo nabrak gue." Malik, "Kan ga sengaja gue udah minta maaf," datanglah si Reza dan mau ngeroyok juga, "Oh anak ini yang tadi mau ngambil sandal aku, masih adik kelas udah mau mencuri." Malik menyauti, "Kan udah aku kembalikan, kenapa masih diungkit-ungkit?" Reza, "Yayala tadi juga aku ditendang." Malik nyauti dengan nada tinggi, "Kan lo dulu an bego," Reza pun sudah tidak punya kesabaran akhirnya Reza memukul Malik lalu ditampis sama Satria, Reza pun gajadi memukul Malik. Dan datang lah ustadz Hasyim, "Kenapa ada keributan Reza?" Reza pun bilang, "Iya ini ustadz tadi mencuri sandal saya." Malik pun menyauti, "Saya sudah kembalikan pak ustadz, ini tadi pak saya dipukul sama kak Reza dan kak Ilham." Ilham menyauti dengan nada tinggi, "He jangan fitnah kamu!" Ustadz pun bilang "4 anak ini saya hukum membersihkan halaman pondok." Akhirnya terdiam mereka dan menuruti kata pak ustadz.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Permasalahan ketertiban di lingkungan MA Almaarif Singosari