Pulang
RESENSI NOVEL
Oleh : Dwi Akhmat Farezi
Identitas Novel
Judul Buku : Pulang
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Republika Penerbit
Jumlah Halaman : 400 halaman
Tahun Terbit : 2015
Covel Buku :
SINOPSIS
Novel ini menceritakan kisah seorang anak laki-laki bernama Bujang yang tinggal di dasar rimba Sumatra bersama Samad dan Midah, kedua orang tuanya. Hidupnya sederhana, sama seperti anak kecil pada umumnya. Hingga kedatangan rombongan Tauke Besar untuk berburu menjadi awal perubahan hidupnya. Malam itu, Bujang kehilangan rasa takut setelah melawan seekor babi raksasa. Dan keesokan harinya, ia ikut ke kota bersama rombongan tersebut dan meninggalkan talang untuk pertama kalinya.
Di kota, Bujang diterima dengan baik oleh penghuni Keluarga Tong yang dipimpin Tauke Besar. Seiring bertambah majunya Keluarga Tong, Bujang juga tumbuh menjadi orang yang pintar, kuat, dan ahli dalam bertarung. Semua itu terwujud berkat para guru yang disiapkan Tauke Besar.
Resensi :
Bujang kemudian diambil oleh Teuku Muda, seorang bos mafia yang dekat dengan ayahnya. Meskipun sang ibu enggan melepaskan Bujang, sang ayah bersikeras agar anaknya melihat dunia luar dan mendapat pendidikan.
Seiring berjalannya waktu, Bujang dihadapkan pada beberapa tragedi. Di antaranya kematian ayah dan ibu yang meninggalkan luka yang mendalam. Ia bahkan meninggalkan sekolah dan latihan bela diri yang sudah lama ditekuni setelah kehilangan kedua orangtuanya. Lantaran hal tersebut, kondisi kesehatannya memburuk karena tidak makan dengan teratur.
Tragedi hidupnya semakin bertambah ketika Bujang harus menghadapi kepergian Kopong, tukang pukul keluarga Tong yang sangat setia. Tak berhenti di situ, ketika kembali ke ibu kota setelah menyelesaikan kuliahnya, dia dihadapkan pada pengkhianatan Basyir, teman akrabnya di keluarga Tong.
Puncaknya, Bujang bertemu dengan Tuanku Imam, tokoh agama yang memiliki hubungan dengan keluarganya. Tuanku Imam memberikan nasihat tentang kehidupan dan mengungkap asal-usul keluarga Bujang. Hal itu membuka mata Bujang terkait makna "Pulang".
Selama perjalanan ini, Bujang akhirnya mengerti alasan sang ayah menjadikannya anak angkat Teuku Muda. Hal itu dikarenakan ayahnya sudah sejak lama menjadi tangan kanan Teuku Muda dalam bisnis Shadow Economy.
Namun, Samad, ayah Bujang, mundur dengan alasan yang tidak jelas. Bujang menemukan fakta itu dari Kopong, bahwa Samad berjanji memberikan anak laki-lakinya kepada keluarga Tong.
Akhirnya, Bujang mewarisi keahlian sebagai jagal dari ayah dan kakeknya. Dirinya terlibat dalam bisnis keluarga Tong di "dunia hitam". Meskipun awalnya menolak, seiring bertambahnya usia dan pengalaman, Bujang naik menjadi pemimpin keluarga Tong. Bujang sebagai anak kesayangan Teuku Muda diberi kekuasaan tersebut untuk memimpin keluarga Tong.
KELEBIHAN :
eperti biasa, setiap buku dari karya Tere Liye pastilah unggul akan nasihat-nasihatnya. Tidak lupa dengan gaya bahasa dan penyampaian Tere Liye yang ‘enak’ disantap. Alur cerita yang juga menarik. Menyinggung masalah shadow economy juga menyangkutkan dengan peperangan-peperangan tersembunyi dibalik zaman modern. Kuatnya perwatakan yang dimiliki oleh masing-masing tokoh juga benar-benar membuat saya kagum. Tere Liye seakan tahu persis bagaimana watak dari setiap karakter yang tinggal di muka bumi.
KEKURANGAN :
Namun, ada beberapa hal yang masih kurang menurut saya. Novel ini pada awalnya mengambil alur cerita yang dimiripkan dengan kenyataan. Dunia nyata. Di Bumi. Namun, menurut saya masih ada beberapa unsur magic yang diselipkan. Dan jujur, itu sedikit menganggu imajinasi saya.
Komentar
Posting Komentar