Malioboro at Midight
RESENSI BUKU
Oleh: Anya Amelya Febriyantie
Identitas novel
Judul Novel :Malioboro at Midight
Penulis : Skysphire
Penerbit : Bukune
Jumlah Halaman : 421
Ukuran Buku : 13 x 19 cm
Kategori Fiksi: Romantis
Tahun Terbit : 2023
COVER BUKU:
SINOPSIS
Malam hari di kota Yogyakarta yang indah, merupakan waktu yang tepat untuk bersantai atau beristirahat untuk melakukan aktivitas di keesokan harinya. Tetapi itu tidak berlaku untuk Sera, seorang perempuan yang hampir mengakhiri hidupnya karena depresi akibat ketidakjelasan hubungan dengan kekasihnya, Richard. Langit kota Pelajar di malam hari yang biasanya terang dan dipenuhi bintang, tapi di hari itu langitnya seperti nangis karena mengikuti suasana hati Sera.
Pada saat Sera sedang di masa kesedihannya, tiba-tiba muncul seorang laki-laki yang masuk ke dalam kehidupan Sera, laki-laki tersebut bernama Malioboro. Pertemuan pertama mereka disebabkan oleh aksi Malioboro yang sangat gaduh. Dari situlah mereka berteman walaupun Sera merasa bahwa kehadiran Malioboro sangat mengganggu.
Dari kejadian tersebut, apakah Sera akan berteman baik dengan Malioboro? Atau Sera akan semakin membencinya?
RESENSI:
Cerita ini cocok dibaca bagi remaja akhir hingga dewasa muda dengan rentang usia 16-25 tahun, karena cerita dalam buku ini yang sederhana sehingga akan mudah dipahami bagi pembaca usia tersebut ditambah biasanya pada usia tersebut. Terutama untuk para remaja, ingin merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta dan mendapatkan perhatian dari orang terdekat, hal ini membuat buku ini menjadi relatable bagi kaum remaja dan dewasa muda.
Alur cerita yang digunakan dalam buku ini menggunakan alur maju-mundur. Para pembaca dibawa ke alur maju terlebih dahulu di awal cerita, kemudian di pertengahan cerita pembaca akan diajak flashback cerita masa lalu dari para tokoh. Selain itu, alur maju-mundur ini terlalu banyak digunakan. Ketika pembaca selesai membaca satu bab yang merupakan isinya alur maju, di bab selanjutnya seketika dibawa ke alur mundur, hal tersebut membuat para pembaca dibuat capek dengan alur cerita yang dibawa. Namun, alur cerita ini sengaja dibuat maju-mundur agar ceritanya lebih rumit dan menarik di mata para pembaca.
Dari percakapan terakhir tersebut, tidak dijelaskan lebih apa yang terjadi setelahnya antara Sera dan Malio. Hal tersebut membuat pembaca seakan-akan digantung akan akhir dari cerita ini. Penulis dengan sengaja membuat akhir cerita seperti itu agar para pembaca membuat ending cerita sendiri, lalu bagaimana perasaan para pembaca setelah membaca akhir cerita itu, apakah perasaan para pembaca akan merasa bahagia, sedih, kesal dengan akhir ceritanya.
Komentar
Posting Komentar