Permasalahan ketertiban di lingkungan MA Almaarif Singosari
PERMASALAHAN KETERTIBAN
DI LINGKUNGAN MA ALMAARIF SINGOSARI
MAKALAH
Disusun oleh Kelompok :
Muhammad Angga Hermawan (24)
Sadina Kaila Sari (34)
KELAS XI IPS 3
MADRASAH ALIYAH ALMAARIF SINGOSARI
MARET 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang mana berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tentang ketertiban. Tak lupa shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan pada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga para sahabat dan seluruh umatnya.
Kedua kalinya kami mengharap makalah tentang ketertiban siswa di sekolah MA ALMAARIF Singosari ini dapat memberikan sedikit pengetahuan bagi teman-teman dan bagi pembaca pada umumnya. Dan ucapan terimakasih kepada pembimbing kami karena telah mengarahkan kami pada hal yang positif.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. semoga makalah ini mampu memberikan manfaat dan mampu memberikan nilai tambah kepada teman maupun pembaca.
Kami sebagai penyusun makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang ada relevasinya dengan penyempurnaan makalah ini sangat kami harapkan dari pembaca. Kritik dan saran sekecil apapun akan kami perhatikan dan pertimbangkan guna perbaikan di masa datang.
Lawang, 17 Maret 2024P
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................... 1
DAFTAR ISI .................................................................................................................. 2
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang Penelitian .......................................................................... 3
Rumusan Masalah ....................................................................................... 3
Tujuan Penelitian ........................................................................................ 4
BAB 2 PEMBAHASAN.................................................................................................. 5
2.1 Kondisi Ketertiban di Lingkungan MA Almaarif Singosari ................... 5
2.2 Cara Mengatasi Permasalahan Ketertiban di Lingkungan MA Almaarif Singosari .............................................................................. 5
BAB 3 PENUTUP .......................................................................................................... 7
3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 7
3.2 Saran ............................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 9
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Manusia dilahirkan dan hidup tidak terpisah satu sama lain, melainkan berkelompok. Hidup berkelompok ini merupakan kodrat manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Selain itu juga untuk mempertahankan hidupnya, baik terhadap bahaya dari dalam maupun datang dari luar. Setiap manusia akan terdorong melakukan berbagai usaha untuk menghindari atau melawan dan mengatasi bahaya. Dalam hidup berkelompok itu terjadilah interaksi antara manusia.
Kehidupan dalam kebersamaan berarti adanya hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Hubungan yang dimaksud dengan hubungan sosial atau relasi sosial. Yang dimaksud hubungan sosial adalah hubungan antara subjek yang saling menyadari kehadirannya masing-masing. Dalam hubungan sosial itu selalu terjadi interaksi sosial yang mewujudkan jaringan relasi-relasi sosial yang disebut sebagai masyarakat. Dinamika kehidupan masyarakat menuntut cara berperilaku antar satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu ketertiban.
Ketertiban didukung oleh tatanan yang mempunyai sifat lain karena norma yang mendukung masing-masing tatanan mempunyai sifat yang tidak sama. Oleh karena itu, dalam masyarakat yang teratur setiap manusia sebagai anggota masyarakat harus memperhatikan norma atau kaidah, atau peraturan hidup yang ada dan hidup dalam masyarakat. Ketertiban dapat membuat seseorang disiplin, ketertiban sebagai landasan kemajuan.
Tertib adalah matra yang amat menentukan keberhasilan sebuah proses pencapaian tujuan. Dengan ketertiban, seseorang berusaha mengetahui dan mencermati aturan agar perjalanan menjadi lebih lancar. Disiplin sikap yang diperlukan untuk menjalani proses tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana kondisi ketertiban lingkungan di MA Almaarif Singosari saat ini?
Bagaimana cara mengatasi permasalahan kebersihan di lingkungan MA Almaarif Singosari?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
Mendeskripsikan kondisi ketertiban lingkungan lingkungan di lingkungan MA Almaarif Singosari saat ini.
Mendeskripsikan cara mengatasi permasalahan ketertiban di lingkungan MA AlmaarifSinsari.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kondisi Ketertiban di Lingkungan MA Almaarif Singosari
Banyak faktor yang menjadi rintangan ketertiban siswa. Sumber permasalahan yanag muncul dalam pembahasan ini adalah masih rendahnya ketertiban siswa di MA ALMAARIF Singosari. Kenyataan ini dapat diketahui dari perilaku siswa sering terlambat masuk sekolah. Kebanyakan siswa kurang memiliki tanggung jawab. Berbagai fakta yang menunjukan kurang disiplinnya siswa MA Almaarif Singosari antara lain pada waktu jam kosong, siswa lebih suka bermain dan bercerita tentang hal-hal diluar pelajaran sehingga suasana kelas menjadi kurang kondusif. Pekerjaan rumah yang seharusnya dikerjakan dirumah tapi dikerjakan disekolah, dengan berbagai alasan pada saat pelajaran ada yang bolos, nilai ulangan yang kurang memuaskan, saat ulangan menyontek teman, saat diperpustakaan siswa lebih suka tidur daripada membaca buku.
Faktor penyebab rendahnya kesadaran akan kedisiplinan siswa di MA ALMAARIF Singosari karena masih banyak siswa yang lebih meng-iyakan rasa malasnya. Rasa malas ini kebanyakan muncul dikarenakn pola kegiatan belajar mengajar yang sama dan terus terulang setiap hari.
2.2 Cara Mengatasi Permasalahan Ketertiban di Lingkungan MA Almaarif Singosari
Dalam proses pembelajaran banyak faktor yang mempengaruhi prestasi siswa. Mengatasi permasalahan ketertiban di lingkungan sekolah merupakan upaya yang memerlukan kolaborasi antara pihak sekolah, guru, siswa, orang tua, dan masyarakat. Pertama, penting untuk memperkuat budaya disiplin di sekolah dengan menegaskan nilai-nilai seperti tanggung jawab, hormat, dan kerjasama. Ini dapat dilakukan melalui program-program pendidikan karakter, kegiatan ekstrakurikuler yang memperkuat nilai-nilai tersebut, serta penggunaan penghargaan untuk siswa yang menunjukkan perilaku yang positif. Selanjutnya, penting untuk memiliki aturan yang jelas dan diterapkan secara konsisten kepada seluruh siswa. Guru dan staf sekolah harus memiliki konsistensi dalam memberlakukan konsekuensi yang sesuai terhadap pelanggaran aturan.
Selain itu, komunikasi yang terbuka antara pihak sekolah, guru, siswa, dan orang tua juga krusial. Program seperti pertemuan orang tua-guru, surat kabar sekolah, atau platform daring untuk berbagi informasi dan memberikan umpan balik dapat membantu memperkuat dukungan dan partisipasi orang tua dalam mendukung kedisiplinan sekolah.
Pengembangan program konseling dan pembinaan juga penting untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mengelola perilaku mereka. Ini dapat melibatkan sesi konseling individu atau kelompok, serta penyediaan sumber daya tambahan untuk membantu siswa mengatasi tantangan mereka.
Terakhir, melibatkan masyarakat dalam upaya meningkatkan ketertiban sekolah dapat memberikan dukungan tambahan. Ini bisa berupa kerjasama dengan pihak keamanan setempat, program sukarelawan, atau keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan sekolah. Dengan pendekatan yang terintegrasi dan dukungan dari berbagai pihak, sekolah dapat menciptakan lingkungan yang aman, tertib, dan mendukung bagi perkembangan seluruh siswa.
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Ketertiban adalah keadaan yang serba teratur dengan prinsip, kesopanan, kedisiplinan dengan maksud untuk mencapai suatu yang diinginkan bersama yaitu terciptanya suasana yang tentram dan damai. Agar bisa terciptanya ketertiban maka harus ada hukum yang mengatur dalam kehidupan siswa, hukum yang ada kaitannya dengan siswa mempunyai tujuan utama yaitu dapat direduksi untuk ketertiban.
Ketertiban didukung oleh tatanan yang mempunyai sifat berlain-lainan karna norma-norma yang mendukung masing-masing tatanan mempunyai sifat yang tidak sama. Oleh karena itu, dalam siswa yang teratur setiap manusia sebagai anggota siswa harus memperhatikan norma atau kaidah atau peraturan yang ada dalam lingkungan sekolah. Ketertiban dapat membuat siswa disiplin, ketertiban sebagai landasan kemajuan. Tertib adalah matra yang amat menentukan keberhasilan sebuah proses pencapaian tujuan.
Saran
Kehidupan tertib adalah kehidupan yang menghargai setiap aturan yang berlaku dilingkungan. Ketertiban perlu diterapkan dilingkungan sekolah agar selalu tercipta suasana rukun dan damai, untuk itu ketertiban adalah kunci utama dari keberhasilan maka tertiblah. Terdapat beberapa saran yang dapat diusulkan dalam mengatasi masalah kedisiplinan di lingkungan sekolah. Pertama, pendekatan proaktif dalam membangun budaya sekolah yang menekankan nilai-nilai disiplin dan tanggung jawab sangat penting. Hal ini dapat dilakukan dengan mengintegrasikan pembelajaran karakter ke dalam kurikulum, menyelenggarakan seminar atau lokakarya tentang pentingnya kedisiplinan, dan menerapkan program penghargaan untuk siswa yang menunjukkan perilaku positif. Selanjutnya, penting untuk memiliki aturan yang jelas dan diterapkan secara konsisten kepada semua siswa. Guru dan staf sekolah harus bekerja sama dalam memberikan konsekuensi yang sesuai terhadap pelanggaran aturan tanpa keberpihakan.
Selain itu, komunikasi yang terbuka antara sekolah, guru, siswa, dan orang tua juga merupakan kunci dalam mengatasi masalah kedisiplinan. Melalui pertemuan rutin antara orang tua dan guru, pemberitahuan tentang perkembangan siswa, dan kerjasama dalam mendukung aturan sekolah, dapat tercipta lingkungan yang mendukung perkembangan siswa secara keseluruhan.Pengembangan program pembinaan dan konseling juga sangat penting untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mengelola perilaku mereka. Ini bisa berupa sesi konseling individu atau kelompok, serta penyediaan sumber daya tambahan untuk membantu siswa mengatasi tantangan mereka.
Terakhir, melibatkan masyarakat dalam upaya meningkatkan kedisiplinan sekolah dapat memberikan dukungan tambahan. Ini bisa dilakukan melalui kerjasama dengan pihak keamanan setempat, program sukarelawan, atau keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan sekolah. Dengan pendekatan yang komprehensif dan dukungan dari berbagai pihak, sekolah dapat menciptakan lingkungan yang mendukung, aman, dan tertib bagi seluruh siswa.
DAFTAR PUSTAKA
http://mudamudimaut.blogspot.com
http://justitia1.wordpress.com
http://battle-of-spech.blogspot.com
http://www.bodhidharma.or.id
http://www.hukumonline.com
https://chat.openai.com
Komentar
Posting Komentar