BENTUK DAN PENCEGAHAN KENAKALAN REMAJA DI ERA MODERN

 BENTUK DAN PENCEGAHAN KENAKALAN REMAJA DI ERA MODERN



Oleh:

Sifa Nur Halizah XI IPS 3 / 38

Taufiq Wahyudin XI IPS 3 / 39








MADRASAH ALIYAH SINGOSARI

Tahun Ajaran 2023/2024

Jl. Ronggolawe No.07, Pangetan, Pagentan, Kec. Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65153



KATA PENGANTAR


      Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, yang telah membawa petunjuk dan rahmat bagi seluruh alam. Makalah dengan judul “BENTUK DAN PENCEGAHAN KENAKALAN REMAJA DI ERA MODERN" ini disusun dengan niat yang tulus untuk mengeksplorasi serta mendalami nilai-nilai keislaman yang menginspirasi dan memberikan petunjuk dalam kehidupan manusia. Semoga makalah ini dapat menjadi sumber ilmu dan inspirasi yang bermanfaat bagi pembaca. Taqabbalallahu minna wa minkum, semoga Allah menerima amal baik dari kita semua.










DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR     ..............................................................................................     1       

DAFTAR ISI     ..........................................................................................................     2

BAB I PENDAHULUAN 

LATAR BELAKANG

RUMUSAN MASALAH

TUJUAN MASALAH

BAB II PEMBAHASAN

PENGERTIAN

BENTUK BENTUK KENAKALAN REMAJA

PENCEGAHAN KENAKALAN REMAJA

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA






BAB I PENDAHULUAN


A.LATAR BELAKANG

Dalam latar belakang penelitian "Bentuk dan Pencegahan Kenakalan Remaja di Era Modern," pertumbuhan teknologi dan transformasi digital telah mengubah lanskap perilaku remaja secara signifikan. Remaja masa kini menghadapi tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya, terutama karena eksposur mereka terhadap media sosial, internet, dan konten digital lainnya. Penggunaan media sosial yang berlebihan, akses mudah terhadap konten negatif seperti pornografi, kekerasan, dan narkoba, serta kurangnya pengawasan dari orang tua, semuanya merupakan faktor yang dapat mempengaruhi perilaku kenakalan remaja.

Di samping itu, faktor-faktor sosial seperti tekanan teman sebaya, masalah dalam keluarga, kurangnya dukungan sosial, serta ketidakstabilan ekonomi juga berperan dalam meningkatkan risiko kenakalan remaja. Penelitian ini akan mendalam tentang peran teknologi dalam membentuk perilaku remaja dan bagaimana fenomena ini berinteraksi dengan faktor-faktor sosial, ekonomi, dan psikologis lainnya.

Selain menganalisis bentuk-bentuk kenakalan remaja yang umum terjadi di era modern, penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi strategi pencegahan yang efektif. Upaya-upaya pencegahan yang melibatkan kolaborasi antara keluarga, sekolah, lembaga pemerintah, dan masyarakat secara luas menjadi fokus utama. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyebab dan konsekuensi kenakalan remaja serta pendekatan yang komprehensif dalam pencegahannya, diharapkan dapat dibangun lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi remaja masa kini.


B.RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja bentuk-bentuk kenakalan remaja yang umum terjadi di era modern?

2.Bagaimana pengaruh teknologi, khususnya media sosial, terhadap perilaku kenakalan remaja?

3. Apa faktor-faktor sosial, ekonomi, dan psikologis yang berkontribusi terhadap kenakalan remaja di era modern?

4. Apa saja upaya-upaya pencegahan yang efektif dalam mengurangi kenakalan remaja di era modern?

5. Bagaimana kolaborasi antara keluarga, sekolah, lembaga pemerintah, dan masyarakat dapat meningkatkan efektivitas upaya pencegahan kenakalan remaja?


C.TUJUAN PENELITIAN 

1. Mengidentifikasi dan menganalisis berbagai bentuk kenakalan remaja yang umum terjadi di era modern.

2. Meneliti pengaruh teknologi, terutama media sosial, terhadap perilaku kenakalan remaja dan mekanisme yang terlibat.

3. Menganalisis faktor-faktor sosial, ekonomi, dan psikologis yang berperan dalam meningkatkan risiko kenakalan remaja.

4. Mempelajari berbagai strategi pencegahan yang telah dilakukan dan mengevaluasi efektivitasnya dalam mengurangi kasus kenakalan remaja.

5. Menganalisis potensi kolaborasi antara keluarga, sekolah, lembaga pemerintah, dan masyarakat dalam meningkatkan efektivitas upaya pencegahan kenakalan remaja serta menyusun rekomendasi untuk implementasi praktik terbaik.




BAB II PEMBAHASAN


A.PENGERTIAN

Bentuk kenakalan remaja di era modern bisa bermacam-macam, mulai dari perilaku merokok, minum-minuman keras, pergaulan bebas, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, hingga tindakan kriminal seperti pencurian dan kekerasan. Pencegahan kenakalan remaja dapat dilakukan melalui pendekatan holistik yang melibatkan pendidikan, keluarga, masyarakat, dan lembaga sosial. Ini meliputi pendidikan moral dan karakter di sekolah, komunikasi terbuka antara orang tua dan remaja, pemantauan aktivitas online, pembentukan lingkungan yang sehat di komunitas, serta penyediaan kesempatan bagi remaja untuk terlibat dalam kegiatan positif dan membangun keterampilan sosial.


B.BENTUK BENTUK KENAKALAN REMAJA 

1. Konsumsi Narkoba: Remaja bisa terlibat dalam penggunaan narkoba seperti ganja, kokain, atau obat-obatan terlarang lainnya. Ini bisa mengarah pada ketergantungan, gangguan kesehatan mental, dan kriminalitas.

2. Pergaulan Bebas: Remaja sering terlibat dalam hubungan seksual tanpa pertimbangan yang matang, yang dapat meningkatkan risiko kehamilan remaja, penyebaran penyakit menular seksual, dan masalah emosional.

3. Kekerasan: Kenakalan remaja bisa meliputi tindakan kekerasan fisik, verbal, atau psikologis terhadap orang lain atau bahkan diri sendiri. Ini bisa terjadi di sekolah, di rumah, atau di lingkungan sosial. 

4. Vandalisme: Remaja dapat terlibat dalam merusak properti publik atau pribadi, seperti grafiti, pengrusakan fasilitas umum, atau pencoretan.

5. Perilaku Seksual yang Tidak Aman: Remaja mungkin terlibat dalam hubungan seksual tanpa penggunaan kondom atau alat kontrasepsi lainnya, meningkatkan risiko penyebaran penyakit menular seksual dan kehamilan remaja.

6. Bullying: Remaja bisa menjadi pelaku atau korban dari perilaku bullying di sekolah atau di lingkungan online, yang dapat berdampak negatif pada kesejahteraan emosional dan mental.

7. Penyalahgunaan Teknologi: Kenakalan remaja juga bisa terjadi melalui penyalahgunaan teknologi, seperti cyberbullying, penggunaan berlebihan media sosial, atau eksposur pada konten yang tidak pantas.

8. Perilaku Kriminal: Remaja dapat terlibat dalam berbagai tindakan kriminal seperti pencurian, perampokan, atau pengrusakan properti, yang bisa memiliki konsekuensi hukum serius.


C.PENCEGAHAN KENAKALAN REMAJA

1. Pendidikan Moral dan Karakter: Sekolah dapat menyelenggarakan program pendidikan moral dan karakter yang memperkuat nilai-nilai positif seperti integritas, empati, dan tanggung jawab. Ini membantu remaja memahami konsekuensi dari perilaku negatif dan memperkuat landasan moral mereka.

2. Komunikasi Terbuka dalam Keluarga: Orang tua perlu membuka saluran komunikasi yang terbuka dengan remaja mereka. Mendengarkan dengan empati, memberikan nasihat yang bijaksana, dan memberikan pemahaman tentang konsekuensi dari perilaku berisiko dapat membantu remaja membuat keputusan yang lebih baik.

3. Pemantauan Aktivitas Online: Orang tua dan pengasuh perlu memantau aktivitas online remaja mereka untuk mencegah terjadinya cyberbullying, eksposur pada konten berbahaya, atau interaksi negatif dengan orang asing.

4. Pembentukan Lingkungan Komunitas yang Sehat: Komunitas dapat memberikan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan positif remaja melalui penyediaan program-program dan kegiatan yang bermanfaat seperti klub remaja, kegiatan olahraga, atau proyek sukarela.

5. Pembentukan Keterampilan Sosial: Memberikan remaja keterampilan sosial seperti kemampuan berkomunikasi, kerjasama, dan penyelesaian konflik dapat membantu mereka berinteraksi secara positif dengan orang lain dan mengelola emosi mereka dengan baik.

6. Penyediaan Sumber Daya dan Dukungan: Masyarakat harus menyediakan sumber daya dan dukungan bagi remaja yang mengalami kesulitan emosional, masalah keluarga, atau tekanan akademis yang berlebihan. Ini dapat berupa layanan konseling, kelompok dukungan, atau program rehabilitasi.

7. Pemberian Kesempatan untuk Terlibat dalam Kegiatan Positif: Memberikan remaja kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan positif seperti klub, organisasi sukarela, atau proyek komunitas membantu mereka merasa bernilai dan terhubung dengan orang lain yang memiliki minat yang sama.

Pencegahan kenakalan remaja memerlukan kerja sama antara berbagai pihak, termasuk orang tua, sekolah, pemerintah, dan masyarakat secara keseluruhan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan positif remaja.





BAB III PENUTUP


A.KESIMPULAN

Kesimpulannya, pencegahan kenakalan remaja di era modern memerlukan pendekatan yang holistik dan kolaboratif melibatkan berbagai pihak, seperti keluarga, sekolah, masyarakat, dan lembaga sosial. Ini meliputi pendidikan moral dan karakter, komunikasi terbuka dalam keluarga, pemantauan aktivitas online, pembentukan lingkungan komunitas yang sehat, pembentukan keterampilan sosial, penyediaan sumber daya dan dukungan, serta pemberian kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan positif. Dengan upaya yang terkoordinasi dan terpadu, dapat diharapkan bahwa remaja dapat diberdayakan untuk membuat pilihan yang lebih bijaksana dan menghindari perilaku berisiko yang dapat merugikan mereka dan masyarakat secara keseluruhan.




DAFTAR PUSTAKA

Syahrir, A., & Sukmawati, E. N. (2018). Pencegahan Kenakalan Remaja Melalui Penguatan Karakter Positif di Sekolah. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 6(2), 155-163.

Arifin, A. (2016). Pemetaan Kenakalan Remaja: Faktor Individu, Keluarga, dan Lingkungan. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling, 2(2), 109-116.

Kuncoro, A. S., & Amanati, L. (2019). Peran Keluarga dalam Pencegahan Kenakalan Remaja di Kota Malang. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 7(2), 167-174.

Luthfi, M. (2017). Peran Pendidikan Agama Islam dalam Pencegahan Kenakalan Remaja. Jurnal Ta’lim Al-Mubtadi: Media Pendidikan Guru PAI, 1(2), 123-134.

Nuryanti, T. (2020). Konseling Keluarga dalam Pencegahan Kenakalan Remaja di Era Digital. Jurnal Konseling Gusjigang, 3(1), 45-54.

Sari, D. R., & Sutrisno, T. (2018). Pendidikan Karakter sebagai Upaya Pencegahan Kenakalan Remaja di Sekolah Menengah Atas. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 3(8), 1033-1041.

Anwar, M., & Adenan, Z. (2016). Pengaruh Lingkungan Sekolah dan Keluarga terhadap Kenakalan Remaja di Kota Banda Aceh. Jurnal Studi Pendidikan, 9(1), 45-54.

Susanto, A., & Suryani, A. (2017). Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Pencegahan Kenakalan Remaja di Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Bimbingan Konseling, 6(2), 87-96.

https://chat.openai.com/c/4349aa7e-745c-4274-96e8-e6c8c163b6d4

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dia Angkasa

hujan

ATHARRAZKA