keputusan

 

         KEPUTUSAN

                                                                 OLEH:SAILA RIZKIYAH

        Terik matahari melanda bumi,rasa panas mulai terasa menyengat kulit.Kini waktu sekolah telah usai,banyak anak sekolah berhamburan keluar dari gerbang untuk segera menemui jemputan masing masing, namun tidak dengan Faris dan Sera ia harus berjalan kaki untuk sampai rumah. Setibanya di rumah seperti biasa ia menunggu orang tuanya pulang kerja sambil memakan cemilan yang ada di rumah. Setibanya orang tua faris di rumah, faris dengan segera menyerahkan sebuah amplop yang di berikan kepala sekolah untuk orang tuanya.

“apa ini?” tanya kedua orang tuanya heran

“surat dari kepala sekolah bu “ jawabnya dengan tegang

Setelah membaca surat tersebut raut wajah mereka menjadi pucat,rasa ingin marah pun tergambar di wajah keduanya.

“FARIZ!! Ini kedua kalinya ibu di panggil seperti ini, ibu malu ris, kenapa? Kamu ngapain lagi?” tanya nya dengan rasa kecewa

“maaf bu, tadi waktu di sekolah aku memukul teman ku” jawabnya dengan meneteskan air mata

“astagfirullah faris kamu ini masih kelas 3 SD emang mau jadi jagoan”

Sepanjang itu ibu faris mengomel dan menasehati anak bungsunya itu dengan penuh tangis.

        Esoknya ibu faris pun menemui kepala sekolah untuk meminta maaf atas kelakuan anaknya  dan masalah pun selesai.Dan seperti pagi pagi biasanya rumah sudah di penuhi aroma kopi yang begitu harum. Walau ibunya masih kecewa, ia tetap menyiapkan keperluan sekolah untuk faris.

“faris ayo kamu cepat mandi, terus siap siap sekolah, kamu juga sera”pintahnya kepada sang anak

Sera lansung beranjak dan menuruti perkataan ibunya, tetapi tidak dengan adiknya itu, ia tetap diam dan tidak mau mandi.

“faris ayo cepat nanti kamu keburu terlambat”titah ibunya sekali lagi.

“enggak, aku nggak mau sekolah, pokoknya titik!!” dengan wajah cemberut

“kenapa kok kamu gak mau sekolah, masalah kamu yang kemarin kan udah selesai.”

“enggak! Kalo gak mau ya gak mau buk!”

“FARIS!!” bentak ibu

“ aku bakal sekolah kalo aku masuk pesantren”pinta faris kepada ibunya

        Ibu Faris mulai gelisah denga apa yang Faris mau,bukan tidak menyetujui tetapi masalahnya Faris masih berada dikelas 3 SD semester akhir. Disisi lain ibu tidak terlalu keberatan karena kakak laki-laki Faris masuk pesantren mulai kelas 4 SD.

Ibu pun mulai mendiskusikan dengan ayah Faris , mereka mulai membujuknya dengan perlahan

“Faris,kamu masuk pesantren nya kelas 4 aja yaa,kan kamu sekarang udah kelas 3 semester akhir nanggung kurang sedikit lagi.gimana?” bujuk kedua orangtua nya

“enggak aku gak bakal berangkat sekolah kalua aku ga dimasukkan di pesantren” jawaban yang sama ia lontarkan''.

        Dengan sedikit berat hati ibu dan ayah Faris pun menyetujui dengan pertimbangan sematang-matang nya. Setelah itu segeralah ibu faris menyerahkan surat untuk keluar dari sekolahnya,dengan demikian Faris pun dimasukkan ke pesantren, sebenarnya ada rasa sedikit khawatir dari ibu namun ia tetap mendoakan yang terbaik untuk anak bungsu nya tersebut.

Tanpa disadari air mata mulai menetes di pipi sang kakak .Sera, ia merasa tidak mempunyai teman, karena selama ini Sera selalu bermain dan bersenang-senang bersama adiknya, kini Sera pun sendirian.Semua saudara nya menuntut ilmu di pesantren yang berbeda-beda,mulai kakak Perempuan nya,kakak laki-lakinya,serta adiknya.Menyisahkan Sera sendirian.

        2 tahun tak terasa Sera pun sudah memasuki pesantren ,dan tiba saatnya Ketika dimana Faris wisuda tidak disangka-sangka ia membawa piala yang kedua kalinya untuk prestasi dalam katagori ‘SANTRI TERBAIK’ ,orang tua nya bangga kepada Faris.

Meskipun orang tuanya sempat ragu dengan keputusan faris namun ternyata keputusan itu membuat faris menjadi anak yang lebih baik dari sebelumya.

 

 

 

 

Komentar

  1. Tugas yang dikerjakan sudah cukup bagus dan bisa ditambahkan bionarasi. Tetap semangat menulis!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dia Angkasa

ATHARRAZKA

Tata Tertib Madrasah Aliyah