Harapan dari Ayah
Nama: Chamida Paramitha
Kelas:
11 IIS 3
Harapan dari Ayah
Di sebuah desa terpencil di pucuk
gunung hiduplah sebuah keluarga dengan 2 anak laki-laki dan satu anak perempuan
beserta ibunya. dan ayahnya bisa dibilang mereka untuk makan saja susah tapi di
balik itu semua ada ayah yang bersih kokoh untuk menyekolahkan anaknya dengan
pendidikan yang layak sampai sarjana.
Batas waktu malam semua anggota keluarga sedang berkumpul dan asyik bercanda gurau. Di tengah kepercandaan itu terjadi tiba-tiba awal langsung hening karena sudah terlalu banyak yang diketawakan sampai kehabisan stok cerita lucu, di dalam keheningan tersebut ayah tiba-tiba berkata "anak-anakku harus menjadi sarjana jangan hanya lulusan SMA seperti aku"lalu anak perempuan busung itu bertanya mita "kenapa ayah bersih keras untuk menyekolahkan kita sampai sarjana" lalu ayah menjawab "karena ayah tidak mau anak-anakku menyesal dinanti hari hanya karena belikan saja.semua anak pun mengangguk menyatakan mengerti tentang apa yang diucapkan ayah.
detik berganti-detik menit berganti menit jam berkati jam Minggu pun mendekati Minggu dan bulan pun sudah berganti pula tak terasa keterima tahun sejak peristiwa itu.
Hari itu hari di mana waktunya
berkumpul dengan keluarga dan tempat sharing tentang hari-hari yang berlalu,
anak pertama yang bernama ilham pun membuka ceritanya dengan cerita lucu saat
dia bekerja di kantor BUMN dan semua pun tertawa ketika hal legend itu
diceritakan, berganti anak yang kedua yang bernama adi dia pun bercerita
tentang harinya yang sebagai fotografer terkenal tapi tak dengan anak-anak
bungsu yang sedang merenung "apakah aku bisa sukses seperti kakak-kakak
ku" ayah pun melihat lamunan anak bungsunya itu lalu ayah pun langsung
bertanya "adik gak mau cerita
tentang hari-harinya" adik pun menjawab " tidak " sesi cerita
pun selesai semua merasa mengantuk dan kembali ke kamar masing-masing dan
langsung tidur.
Tidak dengan si anak bungsu ini dia
duduk di meja belajar dan merenung tentang masa depannya. tiba-tiba di tengah
lamun nanya ada ayah yang tiba-tiba datang dan bertanya tentang "sedang
melamun apa anakku sayang" lalu anak bungsu itu pun menjawab "aku
sedang berfikir apakah aku bisa membanggakan ayah sekuat jiwaku "ayah pun
menjawab kamu bisa nak, ayah akan selalu mensupport apa saja yang kamu lakukan
selagi itu baik nak jangan kecewakan
ayah Yana ayah ingin kamu jadi orang yang bermanfaat dan juga ingin kamu jadi
orang yang dianut orang atas kebaikanmu".
Komentar
Posting Komentar