Guidance
Guidance
Oleh: nayla nahwa
Siang ini matahari
terlalu kejam. Awan yang malu hadir di langit yang begitu terang, membuat
sinarnya yang panas menyengat begitu saja menyentuh jalan, membakar setiap
bagiannya, membuat anak-anak yang sedang bermain bola berjalan berjingkat,
tidak tahan dengan aspal yang terbakar hingga mendidih, sampai-sampai mungkin
bisa membuat sebutir telur masak tanpa minyak.
Seorang gadis berjalan
seorang diri menyusuri jalanan yang tampak ramai dari biasanya.Tiba tiba
terdengar suara decitan kendaraan yang nyaring ditelinga,membuat orang orang
disana berlarian menuju sumber suara bahkan anak anak yang sedang asik bermain
bola ikut serta berlari menuju sumber suara. Serta seorang gadis yang berjalan seorang diri
itupun mengikuti orang orang yang tengah berlari menuju sumber suara.Setibanya
disana ia melihat sebuah mobil yang sedang dikerumuni banyak orang,dan tidak
lama datang ambulance yang mengangkut 2 orang dewasa dan 1 gadis kecil.
Perlahan ia berjalan mundur menjauh dari kerumunan.
Brakk!!!!
Suara benturan antara mobil dan trotoar terdengar
begitu nyaring ditelinga,suara sirine ambulance terdengar kesana kemari,suara
riuh yang disebabkan orang orang yang melihat sudah seperti bisingnya
konser.Banyak orang berlarian kesana kemari sibuk memberikan pertolongan,itulah
yang ditangkap oleh netra seorang gadis berumur 5 tahun.
Bruuk!!!!
Seketika aku sadar dari
lamunanku dan menghentikan langkahku.
“Ya ampun.. Nabrak
orang!!”
Aku begitu panik ketika
melihat ada seorang anak laki-laki terjatuh di belakangku.Dengan begitu panik
aku membantunya untuk berdiri.
“Aduh maaf ya kakak gak
sengaja,apa ada yang luka?.” kataku kepada anak laki laki tersebut.Tak ada
sepatah kata yang keluar dari mulut bocah laki laki itu hanya gelengan yang ia
berikan sebagai jawaban. Setelah itu ia berlari mengejar kawannya.
Gadis itu tiba tiba teringat akan kejadian
yang menimpanya 12 tahun lalu. Kejadian yang sama dengan kejadian yang baru
saja disaksikannya bebrapa menit yang lalu. Ia kemudian berjalan menuju tujuan
awalnya keluar rumah. Ia baru ingat jika memiliki janji dengan temannya,hari
ini ia akan mengikuti sebuah kajian agama. Setelah menempuh bebrapa menit
perjalanan ia sampai ditempat kajian.
‘’Ser…’’suara
seseorang dibelakangnya
‘’Eh ris udah lama ?’’
tanya Seria
Enggak kok baru datang
juga , ayo masuk keburu dimulai acaranya ‘’ ajak riswa
Mereka berduapun berjalan
meuju tempat dimana kajian diadakan. Sesampainya didalam mereka berdua memilih
duduk dibarisan depan. Tak lama pemateri datang memberi penjelasan
mengenai kehidupan sederhana.
“Coba lihat orang dulu, hidupnya itu sangat sederhana.
Kemana-mana naik sepeda unta, sapinya di tanah lapang, cari rumput saat
waktunya adzan ke masjid,” ujarnya.
“Waktunya jamaah, berangkat jamaah terus pulang lagi. Rokoknya
tembakau melinting sendiri sambil melihat sapinya makan ini rasanya mengalahkan
healing di Kota Batu,” sambungnya.
“Tapi coba lihat anak
jaman sekarang, jarang sekali ada di masjid, punya saldo ATM sampai jutaan,”
lanjutnya.
“Tapi kenapa hidupnya seperti terasa kesusahan terus, banyak
masalah. Itu karena menjauhi gusti Allah,” tambahnya.
“Yang salah siapa? Kamu atau siapa, tetapi kamu juga pasti
menyalahkan orang lain,” terusnya.
“Jadi kalau kamu mau hidupmu ditata dengan baik oleh gusti Allah
maka dekati Allah, larilah ke Allah,” tandasnya.
Sepulang dari kajian Nayla merasa bahwa dapat disimpulkan bahwa
kehidupan yang tenang itu berasal dari cara berpikir manusia masing-masing.
Ada manusia yang memang sanggup hidup dalam kesederhanaan dan
hidupnya juga menjadi tenang dan harmonis.
Tugas yang dikerjakan sudah cukup bagus dan bisa ditambahkan bionarasi. Tetap semangat menulis!
BalasHapus