pengalaman pribadi
TEKS CERAMAH
M.
Nafis Alanul Asror & M. Triska Sayyid Adli
XI
IIS 3

- Menyusun Kerangka
- Topik : Pengalaman Pribadi
- Tujuan : Informatif
- Pokok – pokok :
i.
Semua orang akan menemui
kematian
ii.
Tidak semua kematian itu
menakutkan
iii.
Kisah wafatnya Al Habib
Abdul Qodir bin Abdurrahman Assegaf Solo
- Mengembangkan Kerangka
- Pembuka
السلام عليكم ورحمةالله وبركته
الحمدلله,الصلاةوالسلام على رسول الله
سيدنا محمد ابن عبدالله وعلى آله وصحبه م من واله ولاحول ولا قوة الا بالله عم
بعد:
b.
Pengantar Bagian
Para hadirin yang dirahmati Allah
swt. disini kami akan menjelaskan sedikit tentang rahasia – rahasia dibalik
kematian yang selama ini dipandang oleh sebagian Masyarakat dianggap suatu hal
yang sangat menakutkan.
c.
Pokok Pembahasan
Allah berfirman dalam kitab Nya yang
mulia yang kurang lebih artinya : “setiap yang bernafas pasti akan mati” yang
artinya semua makhluk hidup pasti akan menemui ajalnya masing – masing. Pohon
akan mati, hewan akan mati,dan manusia pasti juga akan mati.
Tapi, tidak semua kematian itu
menakutkan. Bagi para wali Allah, mati merupakan hal yang wajar, mereka tidak
takut sama sekali. Seorang kyai pernah
dawuh : “Hidup tak takut mati, takut mati jangan hidup, takut hidup mati
saja” ini menunjukkan bahwa kita kalau hidup jangan takut mati. Memang
takdir semua orang akan menemui ajalnya, jadi kita harus persiapkan bekal
pahala agar saat kita dijemput oleh sang malaikat maut, ajal kita akan halus.
Mengenai kematian ini ada sebuah
kisah seorang ulama yang wafatnya itu menggembirakan. Kok bisa?, berikut
kisahnya :
Pada suatu Jum’at, Al Habib Abdul
Qodir bin Abdurrahman Assegaf yang beliau adalah ayahanda dari Al Habib Syech
bin Abdul Qodir Assegaf akan berngkat sholat Jum’at. Tetapi Jum’at itu lain
daripada Jum’at – Jum’at sebelumnya. Jum’at kali ini beliau menggunakan baju
yang paling bagus yang beliau punya, memakai parfum paling wangi yang beliau
punya, seakan – akan itu adalah hari yang paling spesial bagi sang Habib.
Pada saat sampai di Masjid Assegaf
Solo beliau melakukan semua sunnah – sunnah Jum’at tanpa terkecuali. Pada saat
sholat akan dimuali beliau menoleh kebelakang dan melihat salah satu murid
beliau yaitu Al Habib Muhammad Nadjib bin Thoha Assegaf. Beliau pun berkata
kepada Habib Nadjib : “Ya Nadjib majulah”
Habib Nadjib berkata : “Ya Syaikh,
maaf shaf depan sudah penuh”. Habib Abdul Qodir Kembali berkata : “Ya Nadjib
majulah ente tak tahu apa yang ana maksud”. Akhirnya Habib Nadjib maju dan
berdesak – desakan dengan jamaah lain.
Pada rokaat pertama berjalan seperti
biasanya. Namun, pada sujud terakhir, Habib Abdul Qodir tak kunjung bangun dari
sujudnya. Para jamaah pun bingung dan bertanya – tanya kenapa Habib tak kunjung
bangun?. Pada saat inilah Habib Nadjib paham apa yang dimaksud oleh sang guru,
ahirnya beliau bertakbir : Allahu Akbar!. Para jamaah merasa lega tapi juga
kembali heran kok bukan suaranya Habib?. Setelah salam para jamaah berangsur
kedepan dan Innalillahi wainnailahi roji’un Al Habib Abdul Qodir bin
Abdurrahman Assegaf wafat dalam keadaan sujud sholat Jum’at.
Dari kisah tersebut, dapat kita
ambil kesimpulan bahwa dengan meningkatkan kualitas ibadah kita, kita akan
memperoleh kewafatan yang baik
d.
Penutup
Mungkin sekian dari kami, apabila
ada salah, mohon maaf yang sebesar – besarnya. Wassalamualikum Wr. Wb.
Komentar
Posting Komentar