HARI MINGGU DENGAN DOKAR

     Pria tua ini lebih bersemangat kerja dari hari biasanya. Tak heran, karena hari ini hari Minggu, banyak orang menumpak pada dokar-dokar yang ada di depan pemandian yang berada di salah satu Kota Dampit. Meskipun hari hari ini hari yang mendung, bapak tua tersebut selalu tersenyum berharap hari ini hari yang mendung akan cerah kembali. Sebelum aku naik pada dokarnya aku muyempatkan untuk membeli makanan ringan, supaya pada perjalan nanti aku tidak kelaparan. Bisa dipastikan hari ini hari yang sangat melelahkan karena aku dan bibi baru selesai berenang. 

 “Mendung hari memang melelahkan, padahal hari ini aku baru renang sepuasnya.” curhatku kepada Bi’ Urifah.

“Hust non, ini hanyalah Allah yang mengatur. Mau mendung atau tidak, Allah lah yang paham bahwa non tidak boleh kecapean” jawab Bi’ Urifah dengan entengnya.

    Dalam hatiku “Bi’ Urifah sih enak, tinggal ngurus aku, gak bingung seperti aku yang harus latihan renang pada hari Minggu. Padahal aku latihan renang tiap minggunya disuruh sama Mama dan juga Papa.”

 “Mama, Papa…bagaimana ini, aku sudah latihan renang malah mendung?” tanyakaku kepada Mama dan Papa yang baru pulang dari kantornya.

  “Tdak apa-apa nak, Minggu depan juga ada latiahan juga kan? sudah ya nak jangan sedih lagi, nanti Papa akan telfonkan pelatihmu biar jam berenangnya ditambah.” kata Papa sambil menenangkanku.

“Iya Pa, itu yang aku mau saat latihan berenang. Papa seriuskan? Akan menelfonkan pelatihku untuk berbicara seperti itu?” tanya ku sambil tersenyum senang dan juga hangat.

 “Iya nak, tenang saja.” Papa menjawabku dengan senyum yang yang tak kalah dengan hangat.

 “Terimakasih ya Pa……” seruku sambil memeluk papa.

“Iya nak, sama sama” Papa pun membalas pelukanku dan diiringi kencupan singkat di dahiku.”

Nama: Chalista Dhea

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Permasalahan ketertiban di lingkungan MA Almaarif Singosari